Multi Level Marketing di Indonesia

“Saya benci multi level marketing, saya membencinya lebih dari yang anda benci…

Perkataan itu mungkin pernah terucap dari mulut anda. Sama juga seperti yang saya ucapkan pada saat pertama kali ada tawaran multi level marketing di indonesia. Saya “benar-benar” tidak tahu mengapa, aneh tapi nyata. Saat itulah yang saya rasakan. Setiap kali ada tawaran tentang produk multi level marketing dengan spontan saya bilang “maaf, saya tak tertarik”. Ataupun telepon berdering dan mengajak saya untuk mengikuti multi level terbaru/berbisnis mlm, saya langsung menutupnya dan tidak mau mengangkat telepon kembali.

Kemudian keanehan saya itu berubah menjadi penasaran. Mengapa saya mempunyai prilaku seperti itu ketika mendengar atau ada ajakan dari perusahaan mlm indonesia. Akhirnya, Saya mencoba melakukan penelitian kecil-kecilan. Dan ternyata tidak seperti yang di bayangkan sebelumnya.

Jika kita perhatikan, Multi Level Marketing itu:

1.       Yang kita referensikan membeli produk multi level marketing

2.       Yang kita referensikan membeli produk baru mlm lagi

3.       Yang kita referensikan membeli multi level terbaru yang lain

4.       Yang kita referensikan mereferensikan orang lain (membeli produk multi level marketing)

5.       Yang kita referensikan mereferensikan orang lain (membeli produk baru mlm lagi)

6.       Yang kita referensikan mereferensikan orang lain (membeli multi level terbaru yang lain)

Sistem multi level marketing ini jelas-jelas lebih baik tapi anehnya banyak sekali orang yang alergi dengan sistem seperti itu. Termasuk saya. Tidak tahu kenapa seperti ada sesuatu yang salah disini. Aneh.

Rasa penasaran yang saya rasakan itu tidak berhenti sampai disitu. Saya terus melakukan pencarian lagi, mencari artikel & literatur di internet dan sempat bertanya kepada orang yang pro dan kontra tentang multi level marketing. Akhirnya saya temukan tiga alasan tentang multi level marketing

1.       Multi Level Marketing  “identik” dengan bisnis mencari orang. Bukankah didalam berbisnis yang lain juga kita mencari orang juga yang berniat dengan dagangan kita? Jika kita tidak membutuhkan orang lain maka yang terjadi adalah dagangan kita tidak laku. Rugi! Betul?

2.       Banyak yang gagal. Setiap orang yang sukses pastinya mengalami kegagalan bukan? Kita berusaha saja sudah GAGAL  apalagi jika tidak berusaha sudah PASTI GAGAL. Bedanya jika orang sukses ketika mengalami kegagalan dia akan bangkit kemudian mencoba lagi dan gagal lagi kemudian belajar lagi hingga kesuksesan pun menhampiri. Kesuksesan adalah hak semua orang, jika sekarang kita gagal berarti tinggal sukses didepan sedang menanti kita.

3.       Ikut-ikutan. Terlampau sering kita mendengar orang yang anti mlm, kalo kita perhatikan ternyata mereka tidak pernah menjalankan bisnis multi level marketing. Mereka hanya mendengar dari orang lain atau teman mereka yang gagal.

Alasan inilah yang membuat saya merasa “alergi” dari bisnis multi level marketing ketika mendengar pandangan orang lain tentang bisnis multi level marketing yang bilang jelek. Kita bisa terpengaruh dengan itu semua. Padahal jelas-jelas semua itu salah.

Selanjutnya  DAFTAR ISI BLOG